Banyak acara musik di layar kaca. Tapi, isinya nyaris seragam. Memadukan penampilan minus one, pemutaran video klip, serta usaha melucu para host-nya. Konser Harmoni SCTV berusaha memberikan sajian berbeda. Meski menuai respons positif, program tersebut harus berakhir bulan ini.
---
Ruang Balai Sarbini Kamis malam lalu dipadati ratusan orang. Mereka datang untuk menikmati Konser Harmoni SCTV. Sudah delapan bulan acara tersebut digelar rutin sebulan sekali di tempat tersebut. Dan, malam itu, penonton yang datang lebih banyak daripada biasanya. Tempat duduk yang tersedia sudah terisi penuh. Namun, penonton terus mengalir. Mereka rela menyaksikan acara yang direkam untuk ditayangkan pada Jumat (20/8) mendatang itu.
Konser dua jam itu menampilkan Rossa, Tantri Kotak, Vidi Aldiano, Kikan, Sandhy Sondoro, Giring Nidji, Anji Drive, Andi /rif, Dira Sugandhi, Cindy Bernadette, Ira Swara, Inna Kamarie, Nania, dan Reza The Groove. Diaransemen oleh komposer Andi Rianto dan iringan Magenta Orchestra penampilan para biduan itu berbeda daripada biasanya.
Mereka menyanyi diiringi alunan orkestra dengan aransemen musik yang baru. Lagu yang dinyanyikan juga tidak melulu milik mereka, tapi juga lagu lain. Saat Anji Drive tampil, misalnya. Dia tidak membawakan lagu hits milik Drive. Anji mengalunkan lagu medley milik Peterpan dan d'Masiv. Selain itu, ada Cindy Bernadette, Inna Kamarie, dan Nania yang membawakan lagu-lagu hits milik Rossa.
Setiap episode konser mengusung tema tertentu. Pada Agustus ini, yang diusung adalah kemerdekaan. Lagu-lagu nasionalis dan perjuangan seperti Indonesia Pusaka, Sepasang Mata Bola, Bendera, dan lagu-lagu ciptaan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dibawakan dengan apik oleh beberapa penyanyi.
Di tengah pertunjukan, Andi Rianto mengucapkan selamat tinggal kepada penonton. ''Pemirsa, ini adalah episode terakhir dari konser Harmoni SCTV. Konser yang digelar menyambut ulang tahun ke-20 SCTV,'' ucapnya.
Ditemui setelah acara, Andi Rianto mengaku sebetulnya tak ingin konser reguler itu berakhir. Dia berdoa ada pihak yang mampu melanjutkan penayangan pertunjukan yang konsepnya mirip tayangan David Foster & Friends itu. ''Saya berdoa semoga ada pihak yang berminat melanjutkan acara ini. Sampai sekarang belum ada. Jadi, ini adalah konser terakhir,'' tuturnya.
Andi menjelaskan, program yang dimulai pada Januari lalu itu memang hanya dibuat untuk menyambut ulang tahun ke-20 SCTV yang jatuh bulan ini. Karena itulah, konser ini ditayangkan tidak mengenal hari, yang pasti tanggal 20 setiap bulan.
Ketika diajak SCTV untuk duduk bersama membahas konsep acara ulang tahun, Andi dan partnernya, Oleg Sanca Bachtiar (dikenal sebagai sutradara klip video), pun mengutarakan ide Harmoni. ''Sebenarnya sejak lama saya dan Oleg ingin membuat acara televisi yang bagus dan berkualitas,'' tuturnya.
Kepala Departemen Operasional SCTV Ronny Kusuma menuturkan, ide membuat acara seperti Harmoni ini muncul karena keresahan pihaknya melihat format acara musik yang ada di televisi. ''Sekarang ini kan kalau dilihat format acara musik hampir sama di tiap stasiun televisi. Dulu SCTV buat konsep musik minus one seperti Inbox, lalu banyak acara serupa. Kami berpikir untuk membuat program musik baru yang prestisius, eksklusif, elegan, dan memanjakan penonton,'' jelasnya saat dihubungi, kemarin.
Mengenai banyaknya pihak yang menyayangkan berakhirnya program ini, Ronny mengungkapkan memang itu harus terjadi. Sejak awal mereka pun memang mengonsep acara ini secara terbatas. Rencana kelanjutan itu bergantung pada evaluasi. "Konsep perencanaan program di tempat kami itu kan berjalan setahun. Kalau animo masyarakat luar biasa dan ada sponsor, mungkin bisa dipertimbangkan," katanya.
Ketika akhirnya konser itu berakhir, banyak yang menyayangkan. Salah satunya Rossa. ''Menurut aku tak banyak pergelaran musik di televisi dengan konsep kuat seperti ini. Biasanya bersifat komersil. Tapi, ini nggak,'' katanya. (
Saturday, August 21, 2010
Harmoni SCTV
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment